Sinopsis Sweet 20

Sinopsis Film Sweet 20, Nenek Bawel ala Tatjana Saphira


Gambar terkait

MALAM kian larut dan dingin. Nenek Fatmawati (Niniek L Karim) berjalan gontai dan wajahnya menyiratkan kesedihan. Betapa tidak, anak semata wayang yang dia sangat sayangi, Aditya (Lukman Sardi) akan memasukan Fatmawati ke panti jompo. Pasalnya, kehadiran Fatmawati menimbulkan konflik di antara Aditya, istrinya Salma (Cut Mini), dan dua anaknya, yakni Luna (Alexa Key) dan Juna (Kevin Julio).
Tanpa sengaja malam itu Fatmawati melihat studio foto Forever Young. Dalam benak dia muncul keinginan untuk difoto agar kelak foto itu bisa dipakai saat pemakamannya. Sang fotografer (Henky Solaiman) berjanji akan membuat Fatmawati 50 tahun lebih muda dari usianya. Tak ada yang mengira jika ucapan sang fotografer terwujud. Keluar dari studio foto, Fatmawati berubah menjadi gadis muda berusia 20 tahun (Tatjana Saphira).
Dari situlah petualangan hidup Fatmawati dimulai. Dia mengubah penampilannya dengan dandanan unik ala perempuan dari era 1960-an dan bergaya klasik. Untuk menutupi identitas dirinya Fatmawati mengganti namanya dengan Mieke Wijaya, seperti nama aktris favoritnya. Sementara itu, putranya Aditya mulai resah dan mencari kemana ibunya pergi.
Sosok Mieke yang cantik tentu mencuri perhatian. Apalagi suara Mieke merdu karena dulu Fatmawati menyimpan cita-cita untuk menjadi penyanyi. Kehadiran Mieke juga membuat tiga pria jatuh hati, yaitu Juna, Alan (Morgan Oey), dan Hamzah (Slamet Rahardjo).
Juna yang notabene cucu Mieke malah meminta Mieke menjadi vokalis bandnya. Sementara itu, sosok Alan yang seorang produser televisi hadir karena dia tertarik dengan kecantikan dan suara Mieke. Tak ketinggalan ada Hamzah yang menyimpan cinta untuk Fatmawati. Saat tahu Mieke adalah Fatmawati, Hamzah makin jatuh hati.
Hal ini tentu membuat Mieke pusing. Di satu sisi, dia tetap rindu pada kehidupannya sebagai Fatmawati. Dia ingin hidup tenang lagi bersama Aditya dan keluarganya. Akan tetapi, di sisi lain, sebagai Mieke, Fatmawati seperti meraih mimpi masa lalunya. Dia berhasil menjadi penyanyi dan menikmati masa mudanya yang bugar kembali. Bahkan, Fatmawati kembali merasakan jatuh cinta.
Suatu hari sebuah peristiwa terjadi. Di sinilah Fatmawati berada di persimpangan. Apakah dia akan tetap menjadi Mieke atau kembali menjadi Nenek Fatmawati dan pulang kepada keluarga dan hidupnya?

Film adaptasi

Film drama komedi "Sweet 20" yang akan tayang 25 Juni 2017 merupakan adaptasi resmi dari film "Miss Granny". Di negara asalnya, yaitu Korea Selatan, "Miss Granny" merupakan film box office pada 2014 dengan meraih 8,7 juta penonton. Kesuksesan itu mengantarkan "Miss Granny" diadaptasi ke beberapa negara dan sama-sama meraup sukses, misalnya di Tiongkok dalam judul "20 Once Again" (11,65 juta penonton) dan di Vietnam dalam judul "Sweet 20" (1,65 juta penonton).
Di Indonesia, kisah "Sweet 20" diproduksi Starvision dan CJ Entertainment dengan menggandeng sutradara Ody C Harahap dan penulis skenario Upi. Di tangan Ody dan Upi, "Sweet 20" menjadi film adaptasi yang disesuaikan dengan kultur Indonesia. Hasilnya, penonton yang sudah menyaksikan "Miss Granny" versi Korea akan tetap merasakan ruh aslinya tanpa kehilangan rasa Indonesianya.
Salah satu daya tarik "Sweet 20" adalah ensambel pemain yang terdiri atas pemain senior dan junior. Betapa serunya melihat Slamet Rahardjo dan Niniek L Karim bisa tampil membaur dengan Lukman Sardi, Cut Mini, Kevin Julio, dan tentunya Tatjana Saphira. Dengan lepas, Tatjana tampil menjelma sebagai nenek-nenek berusia 20 tahun tapi bawel, galak, dan sarat petuah bijaksana.
Khusus untuk Tatjana Saphira, film ini menjadi pembuktian dia untuk diperhitungkan sebagai aktris muda yang sedang bersinar. Tak hanya berakting, pada "Sweet 20", Tatjana Saphira juga menyanyikan semua lagu soundtrack yang ditampilkan. Ada tiga lagu klasik Indonesia yang dinyanyikan Tatjana yakni "Layu Sebelum Berkembang", "Payung Fantasi", dan "Bing". Lagu-lagu ini dipilih karena Fatmawati melalui masa muda di era 1960-an.

Shooting di Bandung

Pada press screening di Jakarta, Jumat, 16 Juni 2017, sutradara Ody C Harahap mengungkapkan, kesulitan pembuatan "Sweet 20" adalah memasukan unsur Indonesia ke cerita. Namun, sebagai penulis naskah, kata Ody, Upi melakukan hal terbaik. Dengan jeli, Upi mengambil budaya pop Indonesia yang relevan dengan konsep keluarga masa kini.
Menurut Ody, konsep klasik yang dia hadirkan pada "Sweet 20" mengacu ke karakter Fatmawati saat muda. Untuk itulah, lagu-lagu dan bagunan yang ditampilkan terkesan tua tapi tak ketinggalan zaman. Untuk menampilkan kesan lawas, Ody melakukan shooting di sejumlah titik Kota Bandung misalnya Jalan Braga, Jalan Asia Afrika, dan Balai Kota Bandung.

Hasil gambar untuk tatjana saphira sweet 20

Hasilnya, "Sweet 20" memang menjelma menjadi film keluarga yang asyik untuk dinikmati saat Idul Fitri nanti. Unsur drama dan komedinya berkolaborasi dengan tepat, sehingga penonton tak hanya dibuat tertawa, tapi banyak hal tak terduga saat mendekati babak akhir filmnya. Dengan unsur nostalgia yang kental, "Sweet 20" menampilkan konflik-konflik yang dekat dengan keseharian, misalnya hubungan orangtua dan anak, mertua dan menantu, dan insan yang jatuh cinta.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

ULTRAS di Indonesia

Cara Mencerahkan Warna Kulit Wajah agar Tampak Glowing