Mengenal BCS PSS Sleman 1976

Mendunia, Ini 6 Fakta Mengagumkan tentang Pendukung PSS Sleman



Dedi Setiawan (27 tahun) sebenarnya buka tipe orang yang gemar berolahraga. Tapi ia segera merasa bangga begitu mendengar nama PSS Sleman (Perserikatan Sepak Bola Sleman) disebut orang. “Saya senang dengan euforianya,” kata lelaki asal Ngawen, Maguwoharjo Kecamatan Depok, Sleman itu, Kamis 23 Februari 2017.
Dinding luar toko miliknya, di tepi Selokan Mataram, ia relakan menjadi baliho gratis untuk mengekspresikan kebanggaannya. Di sana tergambar logo PSS Sleman dengan kreasi sayap di kanan dan kirinya. Di bawahnya, tertulis “Brigata Curva Sud 1976” dalam huruf kapital berukuran besar.

–– ADVERTISEMENT ––

Brigata Curva Sud (BCS) adalah satu di antara dua kelompok suporter PSS Sleman. Lahir pada 2010, usia BCS jauh lebih muda dibanding pendahulunya, Slemania. Pertengahan Februari 2017 lalu, Copa90, sebuah situs digital pecinta bola dunia, menobatkan BCS sebagai suporter ultras terbaik di Asia. Tayangan videonya, berjudul “Top 5 Incredible Asian Ultras” yang diunggah di kanal Youtube pada 17 Februari 2017, kini telah ditonton ratusan ribu orang.
BCS menempati urutan pertama. Pendukung Super Elang Jawa, julukan bagi PSS Sleman, itu berhasil menyisihkan empat suporter asal Jepang (Urawa Boys), Korea Selatan (Frente Tricolor), Malaysia (Boys of Straits), dan India (Bangal Brigade). “Saya juga lihat itu,” kata Dedi tentang tayangan di kanal Youtube itu.
Ia nyaris tak pernah melewatkan informasi apa pun yang berkaitan dengan PSS Sleman dan kelompok supoter kebanggaannya, BCS. Bahkan, ia selalu berusaha menyempatkan diri menonton pertandingan klub bola kesayangannya. Baik di “kandang” sendiri maupun laga tandang ke stadion lawan. “Terakhir waktu tanding ke Jepara saya ikut,” ia menceritakan pengalaman menonton pertandingan PSS Sleman di luar kota.
Iwan suka PSS Sleman sejak duduk di bangku SMP. Pergaulan dengan teman sebaya membawanya berkenalan dengan PSS Sleman dan suporternya, Slemania. Tiap pertandingan ia datang ke stadion dan bergabung dengan barisan suporter memberi dukungan pada tim kesayangan. “Dulu saya juga gabung ke Slemania,” katanya.
Tapi sejak 2010 lalu ia memilih bergabung ke BCS. Tak berpolitik dan anti rasis menjadi alasan utama ia merasa nyaman dengan kelompok suporter ini. “Ini sesuai jiwa saya,” katanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ULTRAS di Indonesia

Sinopsis Sweet 20

Menata Rambut Panjang Untuk Sehari-hari